Thursday, December 26, 2013

PPT Multimedia Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)

https://www.dropbox.com/s/vhhxiwaexak9y0p/A.28.Yogie%20Wibisono%28New%29.rar

Si Prebiotik Teman Baik Usus


Lactobacillus casei adalah bakteri Gram-positif, anaerob fakultatif, tidak memiliki alat gerak, tidak menghasilkan spora, berbentuk batang dan menjadi salah satu bakteri yang berperan penting. Lactobacillus casei  mempunyai ukuran tubuh sekitar 0,7 – 1,1 x 2,0 – 4,0 µm.

Lactobacillus casei adalah salah satu bakteri yang bisa memecah protein, karbohidrat, dan lemak dalam makanan, serta menolong penyerapan elemen penting dan nutrisi seperti mineral, asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk bertahan hidup (Damika, 2006). Bakteri ini, merupakan bakteri yang penting dalam pembentukan asam laktat, karena Lactobacillus casei toleran terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan melakukan fermentasi dengan asam laktat. Bakteri ini mendegradasi laktosa susu dan gula lainnya menjadi asam laktat sebagai metabolit akhir yang utama.

Secara alamiah Lactobacillus casei  terdapat di membran mukosa dan sistem pencernaan khususnya menempel di dinding usus (flora normal). Tempat yang paling nyaman pada bakteri ini adalah di dalam usus, karena Lactobacillus casei mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, dan juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus. Lactobacillus casei juga dapat tumbuh dan dikembangbiakkan sebagai suplemen makanan dan minuman yang apabila dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Bakteri Lactobacillus casei Shirota strain adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu atau susu fermentasi, yang tumbuh pada temperatur 15˚C sampai 41 ˚C dengan pH lebih besar dari 3,5 (Margawani, 1995). Bakteri ini juga mudah beradaptasi, dan bisa diisolasi dari produk ternak segar produk pangan segar dan fermentasi. Dari segi industrial, Lactobacillus casei mempunyai peran dalam probiotik manusia dan kultur starter pemproduksi asam untuk fermentasi susu. 

Mengapa Lactobacillus casei dikatakan bakteri probiotik?

Lactobacillus casei disebut bakteri probiotik karena bisa dikembangbiakkan menjadi suplemen makanan/minuman yang apabila dikonsumsi dalam jumlah seimbang akan memberikan dampak positif bagi kesehatan. Dampak positif/perananya dalam kesehatan manusia, diantaranya:
1.    Meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus dan menurunkan bakteri jahat dengan memproduksi asam laktat. Dalam memproduksi asam laktatnya ini, Lactobacillus  casei membuat lingkungannya menjadi asam (yang diakibatkan penurunan PH) untuk mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan di dalam usus manusia.
2.    Mencegah gangguan pencernaan terutama konstipasi dan diare serta mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh. 
3.    Mengontrol organisme yang dapat menimbulkan efek toksik di dalam saluran pencernaan manusia, diantaranya yaitu Escherichia coli.
4.    Memperbaiki penyerapan kalsium pada usus, melancarkan buang air besar, penyerapan bahan karsinogenik, membunuh bakteri patogen dan bersifat anti tumor.
5.    Menghalangi pertumbuhan Helicobacter pylori, dan membantu microflora di usus besar. Lactobacillus  casei dapat menghasilkan suatu senyawa yang bersifat antimikroba untuk menekan pertumbuhan Helicobacter pylori karena bereakasi dengan susu asam atau fermentasi (Dwyana, 2009).

Referensi:
Rahayu, E.S. Perkembangan Terkini Penggunaan Probiotik  dalam Industri Susu. Food Review Indonesia IV. 2009.
Slonczewski, J. Microbiology An Evolving Science. Alabama: W.W. Norton & company. 2008.
Cahyanti, Nahnia. Probiotik Lactobacillus casei pada Yoghurt Susu. http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/viewFile/350/689. Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Semarang. Diakses pada tanggal 26 Desember 2013. Pukul 11.00 WIB